Ukhuwah Islamiyah adalah sebuah istilah
yang menunjukkan persaudaraan antara sesama muslim di seluruh dunia tanpa
melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa, dan kewarganegaraan.
Persaudaraan seiman itu ditegaskan oleh Allah SWT dalam QS. Al Hujurat: 10. Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dikenal
sebagai bangsa yang terpecah belah ke dalam suku-suku, yang satu sama lain
tidak hanya saling bersaing dan bermusuhan, bahkan tidak jarang terjadi
peperangan. Tidak ada yang dapat mempersatukan mereka–sebagaimana yang
ditegaskan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw–kecuali Islam. QS. Al Anfal 8: 63.
Rasulullah saw tidak hanya berhasil
mempersatukan Aus dan Khazraj, tapi juga berhasil mempersatukan dan
mempersaudarakan antara Muhajirin dan Anshar. Demikianlah, persaudaraan Islam
betul-betul merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri dan dipelihara. QS. Ali Imran 3: 103).
Menegakkan dan Membina
Ukhuwah Islamiyah
1. Ta’aruf
Saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf fisik
atau biodata ringkas belaka, tapi lebih jauh lagi juga ta’aruf latar belakang
pendidikan, budaya, keagamaan, ta’aruf pemikiran, ide-ide, cita-cita, dan
ta’aruf problem kehidupan yang dihadapi.
2. Tafahum
Saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan
dan kelemahan masing-masing, sehingga segala macam bentuk kesalahpahaman dapat
dihindari.
3. Takaful
Saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa
aman.
4. Ta’awun
Saling tolong menolong.
Dalam beberapa hadits, Rasulullah saw
mengambarkan bagaimana persaudaraan sesama muslim tersebut:
“Seorang muslim adalah
saudara muslim lainnya, masing-masing tidak boleh menzalimi dan membiarkan yang
lain tanpa pertolongan. Barangsiapa memperhatikan kebutuhan saudaranya, maka
Allah akan memperhatikan kebutuhannya. Barangsiapa melepaskan kesusahan
saudaranya, maka Allah akan melepaskan kesusahannya di hari kiamat. Dan
barangsiapa menutup cela seorang muslim, maka Allah akan menutup cela dirinya
pada hari kiamat.” (HR.
Bukhari Muslim)
“Tidak (sempurna) iman
seseorang di antara kamu, sampai ia mencintai saudaranya apa-apa yang dia
cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Orang mukmin yang satu
dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan yang antara
bagian-bagiannya satu sama lain saling kuat menguatkan.”
(HR. Bukhari Muslim)
Memelihara Ukhuwah
Islamiyah
0 komentar:
Posting Komentar