Minggu, 22 April 2012

MARKETING PLAN STRUCTURE BANK MUAMALAT INDONESIA (BMI)

Jawaban Soal UTS
Nama: Alif Furqoni A. W
NIM: 0910220055
Mata Kuliah: Marketing Strategic Planning
Dosen: Dr. Christin Susilowati
Asisten: Nadiyah Hirfiyana R., SE., MM


I.             Ringkasan Eksekutif

a.      Ringkasan
Strategi pemasaran pada kenyataannya lebih merupakan pencerminan dari strategi inti, misi dan visi yang ditetapkan oleh manajemen suatu perusahaan. Penerapan Strategi Pemasaran yang tepat salah satunya akan terlihat pada perolehan hasil pertumbuhan perusahaan itu pada tingkat yang diinginkan. Pada Industri Perbankan, Bank Muamalat Indonesia (BMI) merupakan bank satu satunya dan yang pertama yang menerapkan sistem tanpa bunga (bagi hasil) yang berbeda dengan bank konvensional lainnya menjadikan BMI mempunyai keunggulan kompetitif. 

BMI sejak berdiri memang menunjukkan suatu pertumbuhan, tetapi masalahnya ialah bahwa prosentasi pertumbuhan yang ada , terutama yang menyangkut jumlah dana pihak ke tiga serta jumlah pelanggan/ nasabah mengalami penurunan. Juga keadaan tidak tercapainya anggaran yang ditetapkan pada total pembiayaan dan total dana pihak ketiga.
Kedua hal tersebut menunjukkan adanya sesuatu masalah pada pemasaran baik dana pihak ketiga maupun pembiayaan. Keunggulan kompetitif yang dimiliki nampaknya belum banyak diterapkan pada strategi pemasaran sehingga hasil yang diperoleh belum menunjukkan pertumbuhan yang positif. Dengan menggunakan alat analisa SWOT, dicoba ditemukan suatu rumusan strategi pemasaran produk dana BMI yang diharapkan dapat meningkatkan prosentase perubahan pertumbuhan jumlah dana pihak ketiga serta jumlah nasabah/ pelanggan BMI.
Tujuh Eleman Bauran pemasaran yang dirumuskan melalui pendekatan Keunggulan kompetitif, penjabaran MISI, CITRA serta perumusan Postitioning Statement diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Akhirnya Alternatif Strategi Pemasaran BMI dapat dirumuskan sebagai berikut: Penentuan / Pola Pemilihan Pelanggan BMI yaitu Kelompok Ekonomi Lemah dan Kelompok Usia Muda sebagai relung pasar yang digarap yang merupakan Nasabah Potensial BMI. Menjaga Pelanggan BMI dengan memperhatikan nilai pelanggan yang berupa Kecepatan Pelayanan, Akses serta Tidak terlalu mempertimbangkan tingkat nisbah bagi hasil.

b.      Aspek utama rencana pemasaran
Posisi daya tarik industri sedang dan kekuatan sedang dalam matriks daya tarik industri BMI menempatkan BMI pada pilihan strategi inti BMI yang berupa strategi penetrasi (penetration strategy) yang dijabarkan melalui variasi strategi pengembangan produk (Product Development) dan penetrasi pasar (market penetration).
Memanfaatkan tujuh elemen bauran pemasaran sebagai upaya penerapan strategi pemasaran BMI, dengan lebih menekankan pada elemen kepekaan pelanggan (consumer sensitivity), kenyamanan pelanggan (consumer convenience), dan pelayanan (service).


II.          Analisis Situasional

a.      Analisis lingkungan internal
1.      Tujuan Program Pemasaran:
-          Membangun citra BMI sebagai bank syariah.
-          Meningkatkan pengetahuan konsumen terhadap produk-produk BMI.
-          Meningkatkan dana pihak ketiga.
2.      Strategi
-          Strategi Promosi
Area promosi meliputi kota dimana cabang BMI berada dan daerah sekitarnya.
-          Strategi bauran promosi
Strategi iklan penempatannya pada media cetak, dilakukan pada surat kabar dan majalah. Media elektronika, dilakukan pada radio dan televise swasta.
-          Strategi promosi penjualan
Strategi ini dibagi menjadi 2 bentuk yaitu eksternal dan internal. Eksternal terdiri dari iklan, sales promotion, dan publisitas. Internal dengan cara menambah ruangan, pelaksanaan training program dan karyawan, dan pembentukan sales force dan telemarketing unit untuk melaksanakan metode direct selling / personal selling.
-          Strategi produk
Diversifikasi produk dana, meningkatkan daya tarik produk, dan memperluas pasar produk pembiayaan umum dan individu (pembiayaan insani).
-          Strategi harga
Memikirkan nibah bagi hasil yang menarik / bersaing dan mempertimbangkan tingkat bunga rata-rata bank konvensional.
-          Strategi distribusi
Memperluas jaringan kantor cabang, mempergunakan jaringan ATM, menyebarkan sales force untuk melakukan direct / personal selling.
3.      Citra Perusahaan
Bank Muamalat adalah bank syariah yang professional dan aman. Syariah berarti proses kerja dan hasil kerja berjalan di bawah tuntunan syariah agama Islam. Professional berarti nasabah dilayani oleh tenaga perbankan yang ahli di bidangnya atau terspesialisasi. Sedangkan aman berarti dana yang dipercayakan kepada bank aman duniawi dan ukhrowi.
4.      Struktur Organisasi BMI
Di dalam struktur organisasi BMI yang bertindak sebagai pemilik modal adalah para pemegang saham. Lembaga yang berperan sebagai penentu garis-garis besar kebijakan perusahaan terutama dalam pengawasan manajemen adalah Dewan Komisaris, yang terdiri dari beberapa komisaris yang dipimpin oleh Presiden Komisaris.
Untuk keabsahan jasa-jasa BMI yang ditawarkan kepada nasabah agar tidak menyimpang dari prinsip syariah ditentukan oleh Dewan Pengawas Syariah. Sedang Dewan Direksi terdiri dari 3 direktur dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang menjadi pelaksana yang terlibat langsung dan bertanggung jawab terhadap operasi BMI.
1.      Sumber Daya Manusia
Memiliki karyawan dengan ijasah D3, S1, dan S2. Untuk pendidikan dan pelatihan dilakukan kerja sama dengan IAIN dimana frekuensi dan jumlah dari tahun ke tahun mengalami perkembangan.

a.      Analisis pelanggan
Berdasarkan data historis profil nasabah BMI di Kantor Pusat Operasional:
-          Umur < 35 tahun (75%)
-          Pria (82.11%)
-          Pendidikan: sarjana (28.42%) dan SMA (34.74%)
-          Pekerjaan: PNS (20%), wiraswasta (26.32%), pelajar/mahasiswa (23%), dan pegawai swasta (24.2%)
Relung pasar yang belum banyak digarap oleh bank lain diharapkan dapat menjadi nasabah potensial dan target pasar bagi BMI. Adapun karakteristik terdiri dari kelompok sebagai berikut:
-          Kelompok kelas ekonomi lemah (dibawah Rp 200 ribu/bulan) dengan factor yang paling menentukan pemilihan bank adalah lokasi yang mudah dicapai.
-          Kelmpok usia muda dengan faktor yang paling menentukan pemilihan bank adalah citra bank yang baik.
Sedangkan data historis profil nasabah BMI akan tetap menjadi target pasar yang umum yang masih akan dipergunakan.

b.         Analisis lingkungan eksternal
Sampai saat ini, market share bank syariah di Indonesia, relatif masih kecil, belum mencapai 2 % dari total asset bank secara nasional. Banyak faktor yang menyebabkan mengapa umat Islam belum berhubungan dengan bank-syariah, antara lain Pertama, Tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syariah masih sangat rendah.
Masih banyak yang belum mengerti dan salah faham tentang bank syariah dan menggangapnya sama saja dengan bank konvensional, Bahkan sebagian ustaz yang tidak memiliki ilmu yang memadai tentang ekonomi Islam (ilmu ekonomi makro;moneter) masih berpandangan miring tentang bank syariah. Kedua, Belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah.
Ketiga, Terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syariah. Keempat, Peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah. Kelima, Peran ulama, ustaz dan dai masih relatif kecil. Ulama yang berjuang keras mendakwahkan ekonomi syariah selama ini terbatas pada DSN dan kalangan akademisi yang telah tercerahkan.
Bahkan masih banyak anggota DSN yang belum menjadikan tema khutbah dan pengajian tentang bank dan ekonomi syariah.Keenam, para akademisi di berbagai perguruan tinggi, termasuk perguruan Tinggi Islam belum optimal. Ketujuh, peran ormas Islam juga belum optimal membantu dan mendukung gerakan bank syariah. Terbukti mereka masih banyak yang berhubungan dengan bank konvensional. Kedelapan, dan ini yang paling utama, Bank Indonesia dan bank-bank syariah belum menemukan strategi jitu dan ampuh dalam memasarkan bank syariah.
Munculnya Bank Syariah Mandiri dan Bank BNI Syariah merupakan sinyal bahwa Bank Muamalat mulai memasuki era persaingan perbankan dengan sistem bagi hasil. Keberadaan bank-bank pesaing itu bila tidak diantipasi dapat mengganggu kelangsungan hidup Bank Muamalat. Di sisi lain, hingga saat ini, keberadaan bank syariah masih terkendala oleh kurangnya pemahaman masyarakat atas bank syariah atau bank Islam ini.


I.             Analisis SWOT

a.      Kekuatan
-          Pemasaran
-          Kegiatan operasional
-          Produk
-          Litbang
-          Pengawasan intern
-          Teknologi

b.      Kelemahan
-          Keuangan
-          Manajemen
-          Jaringan organisasi

c.          Peluang
-          Luas pasar
-          Pertumbuhan pasar
-          Perkiraan kebijakan ekonomi
-          Perkembangan ekonomi
-          Perkembangan teknologi
-          Perubahan gaya hidup

d.      Ancaman
-          Tingkat persaingan
-          Perubahan pandangan hidup

e.          Analisis matriks SWOT
-          Environmental Treath and Opportunity Profile (ETOP)
Faktor kunci sukses (Key success Factors) dari industri perbankan dapat dikelompokkan ke dalam kelompok yang merupakan peluang (Opportunity) maupun ancaman (Treath). Untuk dapat mengelompokkan peluang dan ancaman dari aspek-aspek tersebut diadakan penilaian (rating) sebagai berikut:
 
Sebelum menuju pada analisa peluang dan ancaman, terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap faktor-faktor tersebut, yang dapat dilihat pada table berikut

    
Skala pembobotan tersebut ditentukan berdasarkan faktor yang ada dimana nilai terbesar akan menentukan bobot yang paling penting hingga kurang penting. Bobot tersebut ditentukan berdasarkan responden intern manajemen BMI yang kemudian hasil total bobot dipergunakan untuk mengisi table berikutnya.
Nilai yang didapat dari hasil analisa factor eksternal BMI adalah +0.63 dimana hal ini menunjukkan bahwa peluang dan ancaman dari industry perbankan adalah sedang yang berarti masih ada peluang yang cukup besar.
-          Strategic Advantage Profile (SAP)
Factor kunci sukses (Key Success Factors) dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yang merupakan kekuatan (Strength) maupun kelamahan (Weakness). Adapun nilai yang diberikan berdasarkan keadaan sebagai berikut:
·            Nilai A: paling baik dalam industry, kualitas tertinggi.
·            Nilai B: diatas rata-rata, kualitas baik.
·            Nilai C: rata-rata dalam industri, dapat diterima.
·            Nilai D: kadang-kadang menimbulkan masalah, kualitas cukup.
  Nilai E: mengalami keadaan yang paling buruk dalam industry, memerlukan banyak perhatian.
 Sebelum menuju pada analisa peluang dan ancaman, terlebih dahulu dilakukan pembobotan terhadap faktor-faktor tersebut, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  
Nilai yang didapat dari hasil analisa factor internal BMI adalah +0.37 dimana hal ini menunjukkan bahwa kekuatan dan kelemahan dari BMI dibandingkan pesaing adalah sama yang berarti masih memiliki kekuatan cukup besar untuk bersaing.

f.   Mengembangkan keunggulan kompetitif
Memanfaatkan kekhasan BMI dalam penerapan sistem non bunga / bagi hasil untuk menggarap relung pasar yaitu kelompok kelas ekonomi lemah (dibawah Rp 200 ribu / bulan) dan kelompok usia muda sebagai nasabah potensial BMI dan tidak bersaing secara langsung pada tingkat harga tetapi pada pelayanan yang professional dan syariah serta misi sebagai bank syariah dari dan untuk ummat

g.   Mengembangkan fokus strategis
Posisi daya tarik industry sedang dan kekuatan sedang dalam matriks daya tarik industry menempatkan BMI pada pilihan strategi utama yang berupa strategi penetrasi (penetration strategy) yang dijabarkan melalui variasi strategi pengembangan produk (product development) dan penetrasi pasar (market penetration).

Referensi:

http://www.scribd.com/doc/4685643/strategi-jitu-meningkatkan-market-share-bank-syari-agustianto 

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites