Rabu, 25 April 2012

Mencandra Sosok Pemimpin IMM UB ke Depan


Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Brawijaya (Universitas Brawijaya) satu bulan lagi akan mengadakan Musyawarah Komisariat. Suatu forum musyawarah tertinggi tingkat komisariat. Forum tempat mengevaluasi kinerja kepengurusan periode ini–2011/2012–, menentukan langkah-langkah strategis Ikatan ke depan, dan memilih pimpinan yang baru untuk periode 2012-2013. Forum ini tentu saja membutuhkan kontribusi pemikiran yang maksimal dari immawan immawati semua. Karena di forum musyawarah itulah babak awal penentuan kiprah IMM UB ke depan. 

Penulis akan fokus terhadap satu masalah penting, yaitu mecoba untuk mencandra sebenarnya sosok pemimpin dan pimpinan seperti apa yang dibutuhkan IMM UB ke depan. Penulis memandang perlunya membahas hal ini, karena menurut penulis pemipin yang sukses adalah pemimpin yang mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin baru yang lebih hebat darinya. Namun bukan berarti 2 aspek yang menjadi bahasan musykom lainnya tidak penting, Insya Allah itu juga akan menjadi bahasan dikusi selanjutnya.
Untuk dapat menentukan seperti apa sosok pemimpin yang dibutuhkan IMM UB ke depan, tidak ada salahnya diungkapkan keadaan riil IMM UB saat ini dan prediksi-prediksi realistis IMM UB ke depan:
1.      IMM UB sebagai gerakan mahasiswa Islam dan organisasi otonom Muhammadiyah, dituntut untuk tetap konsisten dengan prinsip-prinsip keislaman dan kemuhammadiyahan yang terinternalisasi dan tercitrakan dari diri masing-masing kadernya.
2.      IMM UB merupakan sebuah habitus tempat beraktualisasi dan mengabdi yang mana akan sangat banyak menyita waktu, tenaga, pikiran, materi, dan lain sebagainya di samping kesibukan para kadernya dalam hal akademis.
3.      IMM UB dikenal sebagai komisariat yang memiliki kultur relijius di antara komsariat IMM se-Malang Raya. Ciri khas ini wajib untuk dipertahankan. Namun tidak cukup itu, kultur relijius ini harus dikembangkan, lebih diwujudkan dalam amalan-amalan nyata yang dapat menjadi landasan bagi seluruh kader untuk melaksanakan segala macam kegiatan.
4.      IMM UB memiliki banyak kader potensial sesuai dengan karakternya masing-masing yang sayangnya ini belum terberdayakan secara maksimal. Banyaknya kader juga disertai dengan masih beragamnya pemahaman kader mengenai hal-hal ideologis (keislaman, kemuhammadiyahan, dan keimman) dan ini dituntut untuk terjadinya kesamaan ruh di seluruh jiwa kader secara bertahap dan penuh kesadaran.
5.      IMM UB sebagai gerakan kemahasiswaan ekstra kampus akhir-akhir ini tampak aktif mengikuti dinamika perpolitikan kampus. Hal inilah yang kemudian IMM UB mulai dilirik setiap ada event election, baik tingkat fakultas maupun universitas. Ini menuntut IMM UB harus selalu memiliki sikap yang tegas dan jelas dalam menyikapi perpolitikan praktis di lingkungan kampus.
6.      IMM UB sebagai gerakan intelektual harus mampu mengiringi perubahan zaman dengan spesialisasi keilmuan masing-masing kader sesuai dengan bidangnya masing-masing, namun juga tidak mengabaikan aspek-aspek keilmuan general di luar bidangnya.
7.      IMM UB juga sudah mulai aktif menjalin komunikasi dengan organ-organ lainnya yang ada di UB seperti HMI, PMII, KAMMI, GMNI, dll. Tidak jarang komunikasi itu berlanjut ke forum diskusi publik yang melibatkan organ-organ tersebut yang mana memiliki basic pemikiran yang berbeda-beda.
8.      IMM UB termasuk pergerakan mahasiswa yang sangat cepat dalam hal regenerasi dibandingkan dengan organ lainnya. Dibandingkan dengan ketum HMI UB angkatan 2006, KAMMI UB 2008, PMII UB 2008, IMM UB sekarang sudah 2009. Berarti jika mau dibilang melakukan regenerasi yang baik kemungkinan besar yang beramanah adalah imm/I 2010. bisa dibayangkan, jarak yang lumayan jauh dibandingkan dengan organ lainnya. Hal ini membawa konsekuensi bahwa akselerasi regenerasi harus dan wajib diimbangi oleh akselerasi kompetensi dalam segala aspek wawasan dan keilmuan.
9.      IMM UB sebagai gerakan mahasiswa harus mampu memberikan model gerakan alternatif. Responsive terhadap isu-isu sosial. Gerakan aksi yang lebih membumi (dakwah bil hal), solutif terhadap permasalahan ummat.
10.  IMM UB saat ini dengan kuantitas kader yang tidak bisa dibilang sedikit sangat memungkinkan untuk melakukan ekspansi gerakan. Melakukan ekspansi dalam wujud pemekaran komisariat, berarti membuka ruang-ruang aktualisasi baru yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk pemberdayaan kader untuk gerakan IMM UB ke depan yang lebih militant, namun pemekaran berarti juga merupakan awalan bagi periode ke depan yang mana membutuhkan kader-kader tangguh untuk dapat mempertahankan dan mengembangkannya lagi untuk jangka panjang.
Dengan sedikit kondisi riil saat ini yang penulis ungkapkan dan prediksi-prediksi realistis yang sangat dimungkinkan terjadi di masa yang akan datang, sudah seharusnya kita memiliki gambaran tentang pribadi ideal yang pantas mengemban amanah kepemimpinan IMM UB ke depan. Lalu sejatinya seperti apa seharusnya sosok pemimpin IMM UB ke depan? Menarik untuk kita diskusikan.


Disampaikan sebagai pengantar materi Diskusi Intensif IMM UB. Jumat, 27 April 2012.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites